5 Tokoh Pahlawan Indonesia Pertempuran Surabaya 10 November

2 min read

5 Tokoh Pahlawan Indonesia Pertempuran Surabaya 10 November

Pertempuran 10 November di Surabaya diperingati sebagai Hari Pahlawan yang memiliki momen bersejarah. Tanggal ini tidak hanya menjadi pengingat peristiwa bersejarah, tetapi juga merayakan keberanian dan pengorbanan para tokoh pahlawan Indonesia.

Mau tahu lebih lanjut? Mari simak artikel untuk menjelajahi lebih dalam mengenai peristiwa pertempuran 10 November dan tokoh pahlawan Indonesia!

Peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya

Hari Pahlawan adalah sebuah peringatan yang berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Peristiwa ini dimulai saat pertempuran sengit terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran hebat antara Indonesia dengan Belanda yang dibantu Inggris ini juga dikenal sebagai pertempuran Pahlawan Surabaya 10 November 1945. 

Pertempuran ini adalah bentuk perlawanan pasukan Indonesia yang berjuang melawan pasukan Inggris yang mencoba menggagalkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa di Hotel Yamato

Tanggal 1 September 1945 seluruh orang di Indonesia diberitahu untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Tetapi, di Surabaya pada tanggal 18 September 1945 tentara Belanda mengibarkan bendera mereka di Hotel Yamato tanpa izin dari Indonesia. Pemuda Surabaya yang melihat kejadian tersebut tersulut amarahnya.

Kemudian, Residen Sudirman, seorang pejabat penting di Surabaya, datang ke hotel untuk mencoba menghentikan pengibaran bendera Belanda. Mereka berkelahi bahkan terjadi penembakan. Akibatnya, seorang tentara Belanda dan seorang pemuda Surabaya tewas. Residen Sudirman melarikan diri dan pemuda Surabaya berhasil mengganti bendera Belanda dengan bendera merah putih sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.

Kedatangan pasukan AFNEI

Tanggal 25 Oktober 1945 tentara Belanda datang ke Surabaya dengan bantuan sekutu, AFNEI. Mereka ingin menjaga ketertiban dan menegakkan hukum di sana. Namun, Indonesia baru saja merdeka, sehingga menimbulkan amarah dari rakyat Indonesia.

Awalnya, AFNEI datang dengan baik dan ingin berbicara dengan pemimpin Indonesia. Tetapi, pergerakan AFNEI menimbulkan kecurigaan dari rakyat Indonesia, karena ingin kembali menguasai Indonesia. Kecurigaan tersebut ternyata benar AFNEI yang diboncengi oleh Belanda ingin kembali menguasai Indonesia, sehingga terjadilah pertempuran di Surabaya. 

Sehari setelah datang, AFNEI menyerang penjara dan melepaskan tahanan Belanda. Tindakan tersebut membuat pemuda Surabaya marah dan mereka menyerang tentara Inggris yang datang dengan AFNEI. Pertempuran sengit terjadi di jembatan pada 30 Oktober 1945. Pertempuran ini mengakibatkan seorang jenderal Belanda, A.W.S. Mallaby tewas. 

Setelah itu, mayor jenderal Inggris mengancam akan menghancurkan Surabaya jika tidak menyerahkan senjata, dan meminta pemimpin Indonesia datang untuk berbicara.

Klimaks Pertempuran Surabaya

Sekutu meminta pemuda Surabaya menyerahkan senjata, tetapi mereka menolak. Bung Tomo memberikan pidato yang memotivasi warga Surabaya untuk berjuang. Tokoh-tokoh agama, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah juga mendukung perang dengan mengeluarkan fatwa jihad dan mengajak santri mereka berperang.

Tanggal 10 November 1945 pertempuran dimulai dan berlangsung selama dua pekan hingga 28 November 1945. Akibatnya, banyak orang tewas, sekitar 20.000 dari Surabaya dan 1.500 dari pihak Sekutu. Selain itu, sekitar 150.000 orang meninggalkan kota Surabaya.

Pengukuhan Hari Pahlawan

Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan karena pertempuran yang terjadi pada hari tersebut merupakan pertempuran terbesar dalam sejarah upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Lebih lanjut, pertempuran Surabaya dipengaruhi oleh semangat juang yang kuat dari pemuda Surabaya untuk melindungi kemerdekaan Republik Indonesia. Presiden Soekarno mengesahkan 10 November 1945 sebagai tanggal Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959.

Tokoh Pahlawan Pertempuran 10 November

Selama Pertempuran 10 November terdapat tokoh-tokoh yang terlibat dalam mengarahkan pemuda Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka merupakan contoh pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan pemimpin-pemimpin dalam pertempuran Surabaya ini merupakan inspirasi bagi bangsa. Berikut tokoh pertempuran Surabaya.

Bung Tomo

Bung Tomo adalah contoh nyata pahlawan yang siap mengorbankan diri demi kemerdekaan bangsanya. Ia adalah salah satu tokoh kunci yang berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia terutama di kota yang ia cintai, Surabaya.

HR. Mohammad Mangoendiprodjo

HR. Mohammad Mangoendiprodjo adalah seorang pejuang yang memegang peran penting sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam pertempuran tersebut. Dalam masa pertempuran yang sengit beliau menjadi peran penting sebagai penghubung antara pasukan Indonesia dengan pasukan Inggris.

KH. Hasyim Asy’ari

KH. Hasyim Asy’ari, atau Kyai Haji Hasyim Asy’ari, adalah figur yang mempersatukan umat Islam dan mendorong perubahan modern di Indonesia. Sebagai salah satu tokoh dalam Pertempuran Surabaya, KH. Hasyim Asy’ari juga memainkan peran kunci dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Gubernur Suryo

Gubernur Suryo adalah seorang pemimpin yang berani melawan penjajah dan mendorong warga Surabaya untuk ikut berjuang demi kemerdekaan. Ia memberikan inspirasi kepada orang-orang di Surabaya untuk berani melawan penjajah.

Mayjen Sungkono

Sungkono adalah sosok yang menggambarkan tekad bulat untuk melindungi kemerdekaan Indonesia. Dalam masa perjuangannya, ia memainkan peran penting dalam memimpin pertempuran dan berjuang bersama rakyat.

Selain nama tokoh pahlawan Indonesia dalam Pertempuran Surabaya 10 November seluruh pemuda yang ikut mempertahankan adalah pahlawan Indonesia. Mereka termasuk tokoh-tokoh pertempuran Surabaya 10 November 1945 meski namanya tidak disebutkan dalam pertempuran tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *